Minggu, 22 Desember 2013

PENCITRAAN YG DI PAKSAKAN DARI LULUSAN HARVARD

Untuk kesekian kali mata ini harus sakit, melihat banyaknya iklan Gita Wirjawan yang mengganggu mirip penyakit. Jadi gak bisa pasrah disuguhi yang begituan maka muncul tekad tuk cari tempat kritikan. Coba di telaah lagi kita cermati sehari di facebook, twiter, detikcom, kompas sugguhan bodoh tersebut mencekokki kita pasrah dikasih.

Iklan Gita Wirjawan Justru Membuat Orang Antipati



iya betul dia adalah menteri perdagangan yang masih aktif tetapi kini sibuk berkampanye untuk ambil bagian dalam “perjudian” pilpres 2014 yang akan datang melalui jalur Konvensi Partai Demokrat.
Saya pikir Rakyat Indonesia sekarang sudah lebih cerdas dan rasional, mereka tidak mudah dibodohi lagi dengan pencitraan-pencitraan palsu ala om eSBeYe dan foke ahaeeeee





Dia pasti dah ngabisin duit banyak banget buat pencitraan di internet. Bisa jadi, lebih dari 50 Milyar. Tapi lihat hasilnya.. Follower nya cm 210rb-an, ga ada 10% nya @poconggg yg 2,5jt follower atau 6% Bambang Pamungkas yg 3,7 jt follow atau 2% Agnes Monica yg 9,5jt ..

'Like' nya om Gita cuma 590rb an.

Pendekatannya kasar banget dan terlalu dipaksakan. Saya heran lulusan Harvard kok cari team IT kayak gini? Malah kemungkinan dia ga pake team IT, tapi pake perusahaan Advertising. Iklan di sosmed itu beda dg iklan di TV. Jadi heran, di negara lain orang bodoh susah kaya anehnya disini kok malah sering dipuja-puja. Percaya Diri itu penting, tapi Tahu Diri itu lebih penting.

Sekarang siapa lagi yang bisa dipercaya, kemaren jelas-jelas Win-HT kesandung kuis kebangsaan, nah yang ini udah jelas-jelas pasti omdo.







wkwkwkwkw
 




Signature by           
                      DAENG LIRA

Rabu, 18 Desember 2013

BACALAH ... KALIAN PARA PEMIMPIN KAMI

Judul buku: Jusuf Manggabarani Cahaya Bayangkara
Penulis: Nur Iskandar
Editor: Murizal Hamzah
Penerbit: PT. Borneo Tribune Press
Tanggal terbit: Februari 2011

Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah karena harus memiliki kriteria sebagai berikut:
Seorang pemimpin pasti menjadi contoh bagi setiap orang yg dipimpinnya, yg menjadi tolak ukur keteladanan seorang pemimpin adalah apakah ia memberikan contoh yg baik kepada orang yg dipimpinnya,
Apa yg ia harapkan dan katakan pada bawahannya hendaknya sudah ia lakukan terlebih dahulu.
Profil seorang pemimpin dapat terlihat dari perilaku orang-orang yg dipimpinnya dan sebaliknya,
Contohnya jika seorang pemimpin suka berbuat semena-mena pada bawahannya, maka suatu saat jika sang bawahan menjadi pemimpin, ia pun akan cenderung berbuat seperti itu jg, sebaliknya jika seorang pemimpin memiliki sifat yg rendah hati pada bawahannya, maka bawahannya itu pun cenderung memilliki sifat yg rendah hati pada orang lain,

Untuk dapat memberikan keteladanan, seorang pemimpin harus :

1, Memiliki rasa tanggung jawab

Ia tidak hanya " asal perintah " tetapi harus ikut bertanggung jawab atas apa yg dilakukan oleh anak buahnya, Saat terjadi kesalahan tindakan dalam suatu organisasi ia sering kali menjadi " tameng ".
Kesalahan yg dilakukan bawahan menjadi tanggungjawab pemimpin karena sebelum melakukan sesuatu ,bawahan
harus mendapat pelatihan ( training/coaching ) dari pemimpinnya.

2. Mengesampingkan kepentingan pribadi

Pemimpin yg baik tidak boleh bekerja hanya untuk kepentingan pribadinya, bahkan,tak jarang kepentingan pribadi itu harus dikorbankan demi kepentingan organisasi yg dipimpinnya.

3. Memiliki sikap melayani

Makin tinggi jabatan seseorang, makin banyak pula orang yg harus dipimpinnya, Artinya, semakin beragam pula kepentingan orang yg harus dipikirkan dan dilayani karena itu seorang pemimpin yg baik harus memiliki sikap rendah hati serta jiwa melayani yg lebih baik.


4. Kesetiaan memiliki nilai yg sangat tinggi

Jika seorang pemimpin mengharapkan loyalitas dari orang yg dipimpinnya, Ia pun harus terlebih dahulu memiliki kesabaran dan kesetiaan untuk memimpin, Timbal balik kesetiaan antara pimpinan dan bawahan
dapat diukur dari seberapa jauh Mereka saling memberikan dukungan saat keadaan baik ataupun buruk, Dukungan itu dapat berupa moral maupun material.

5. Kepemimpinan = intuisi + nalar

Seorang pemimpin yg baik harus memiliki keseimbangan antara intuisi (perasaan ) dan nalar ( pikiran )
Ini berarti, ia tidak memaksakan agar jalan pikirannya diterima oleh anak buahnya, namun dia jg harus mempertimbangkan pendapat mereka. Bila pendapat itu memang baik, maka ia tidak segan untuk menerimanya,
Seorang pemimpin tidak harus menjadi ” superior ”. Pemimpin yg baik juga tidak bersifat kaku dan arogan, tetapi ia memiliki karakter yg mudah dibentuk dan mau diproses melalui lingkungan
termasuk bawahannya,Jika seorang pemimpin melakukan kesalahan, dia harus berani mengakuinya dan tanpa ragu meminta maaf, walaupun dengan begitu ia harus mengorbankan harga dirinya.

6. Banyak bekerja , sedikit bicara

Banyak orang menguasai teori tetapi tidak dapat menerapkan dalam kehidupan nyata, Seorang pemimpin yg baik tidak hanya menguasai teori, tetapi jg bisa mempraktikkan itu sehingga dapat diikuti oleh bawahannya.


7. Menjadi motivator yg baik

Adakalanya orang yg dipimpin mengalami penurunan motivasi yg bisa memengaruhi Perusahaan atau organisasi .karena itu seorang pemimpin yg baik harus bisa memotivasi dan meningkatkan kembali gairah dan optimisme anak buahnya, Tidak ada istilah ” penurunan motivasi ” di kamus seorang pemimpin yg baik.

8. Bekerja sama dengan orang lain

Anak buah adalah rekan kerja dalam tim , bukan semata – mata sebagai bawahan, karena bagaimanapun seorang pemimpin tidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk anak buahnya.

Setiap orang tentu saja memiliki hasrat atau keinginan untuk menjadi atasan. Entah prosentasenya kecil ataupun besar pasti tetap ada. Sudah banyak sekali diluar sana yang memberikan tips menjadi atasan yang baik. Namun tahukah Anda ciri ciri atasan yang tidak disukai bawahan? Pada artikel ini saya akan sharing hal tersebut, tentu saja semuanya berdasarkan pengalaman saya pribadi selama menjadi bawahan. Apa saja ciri cirinya? berikut daftarnya :

1. Suka memerintah bawahan

Pemimpin seperti ini yang memang menyebalkan, tiap hari kerjanya hanya memerintah anak buahnya saja. Tapi dirinya enak-enakan cuma tunjuk sana tunjuk sini, bilang ini itu tanpa membantu sedikitpun. Lebih parahnya perintah satu belum selesai dikerjakan, eh malah ditambah lagi. Sebelkan!!

2. Menggangap dirinya paling benar

Nah klo ini namanya pemimpin yang egois, lebih mementingkan dirinya sendiri ketimbang orang banyak. Pemimpin seperti ini juga sering tidak mendengarkan saran dan kritik bawahan. Pemimpin seperti ini juga sering mengambil keputusan yang sepihak tanpa diskusi terlebih dahulu dengan bawahannya.

3. Suka mengobral janji

Kalau poin ketiga ini semua orang pasti tidak suka, bahkan anak kecilpun tak suka dengan perbuatan seperti itu. Mengobral janji biasanya digunakan demi pencitraan saja, biar pamornya tidak turun.

4. Suka mengiklankan diri sendiri

Mengiklankan diri sendiri buruk karena mencerminkan ambisi pribadi. Dan biasanya ambisi pribadi cenderung buruk. Antara lain, ambisi untuk menang, berkuasa, memonopoli proyek besar, menumpuk harta kekayaan dengan segala cara dan akhirnya korupsi serta ingin mempertahankan kekuasaannya dengan cara-cara yang tidak terpuji, antara lain money politic, mendekati pejabat dan lain lain.

Contohnya:
Mengiklankan diri yang bersifat narsis, memuji diri sendiri, menyebut prestasi dirinya sendiri.

5. Tidak percaya dengan pekerjaan bawahan

Atasan seperti ini cenderung memeriksa pekerjaan bawahannya, sekecil apapun perintahnya selalu diperiksa. Lebih lebih selalu berkomentar buruk terhadap pekerjaan bawahan tanpa mengingat keberhasilan yang pernah dicapai bawahannya.

6. Pelit pujian

Pemimpin yang pelit pujian juga tidak disukai bawahannya, bahkan keberhasilan bawahan sebesar apapun dia anggap biasa. Lebih parahnya lagi jika keberhasilan bawahannya diakui sebagai kenerhasilan dirinya sendiri.

Pujian itu perlu untuk penyemangat, bahkan anak SD yang berhasil mengerjakan dipapan tulis hanya dikasih pujian berupa tepuk tangan saja senangnya bukan main.

7. Tidak tanggung jawab

Jika atasan selalu menyerahkan tugas pada bawahan, padahal seharusnya pekerjaan tersebut dikerjakan olehnya, itu membuktikan bahwa atasan sperti ini bukanlah pemimpin yang baik. Pemimpin yang benar akan bertanggung jawab dengan pekerjaannya, bukan malah menyuruh bawahan untuk menyelesaikannya

8. Memiliki jejak rekam yang buruk

Atasan yang memiliki jejak rekam atau track record yang buruk juga tidak disenangi oleh bawahan. Bawahan seperti ini akan malu memiliki pemimpin seperti ini, apalagi orang-orang dilingkup kerjanya tahu akan rekam jejak pemimpinnya.



Dampak yang akan ditimbulkan dari pemimpin yang tidak disukai bawahan diantaranya yaitu :

    Suasana tidak kondusif dalam bekerja.
    Saling lempar pekerjaan.
    Tidak ada kepercayaan.
    Pekerjaan sering terlambat.
    Target tidak sesuai harapan.

Ciri dan dampak pemimpin yang tidak disukai bawahan diatas hanyalah semata-mata pengalaman pribadi saya. Mohon maaf jika terdapat kata-kata yang salah, saya hanyalah manusia biasa yang ingin berbagi pengalaman.

DEDIKASI BUAT PEMIMPIN HASIL PENYUAPAN TAPI LEADERSHIPNYA NOL BESAR

Daftar Pustaka
http://hasyimibrahim.wordpress.com
http://www.mail-archive.com
http://digilib.itb.ac.id



Signature by           
                      DAENG LIRA

Senin, 09 Desember 2013

Sejarah Mudjair (di dedikasikan buat penghobi mancing empang)

Mbah Moedjair
Iwan Dalauk lebih dikenal dengan nama Mbah Moedjair, lahir tahun 1890 di desa Kuninngan 3 km arah timur pusat kota Blitar, ia merupakan penemu dari spesies ikan yang diberi nama Ikan Mujair. Anak ke 4 dari 9 bersaudara, dari pasangan Bapak Bayan Isman dan Ibu Rubiyah. Menikah dengan anak modin desa kuningan bernama Partimah. Dari pernikhan itu beliau dikaruniai 7 anak. Hampir semua anak beliau saat ini sudah meninggal., kecuali Ismoenir yang bertempat tinggal di Kanigoro Blitar dan Djaenuri yang tinggal di Kencong Jember. Semasa hidup Pak Moedjair berjualan sate kambing. Warung sate kambingnya cukup terkenal di jaman itu, di daerah Kuningan Kanigoro. Pelanggannya dari berbagai ras. Akibat dari warungnya yang terkenal tentu saja pemasukan keuangan Pak Moedjair semakin bertumpuk.

Hal tersebut memunculkan sifat negatip dari Moedjair muda saat itu, yaitu mulai gemar berjudi. Hebatnya dia tidak mau berjudi dengan bangsanya, tapi hanya dengan orang Tionghoa. Sisi baiknya, Pak Moedjair mendidik anak – anaknya untuk tidak bermain judi. Judi membuat usaha warung satenya jadi porak porandah. Demikian yang disampaikan olej Pak Slamet cucunya, anak dari Bapak Wahana, salah satu putra Pak Moedjair.

Di masa keterprukannya, Pak Moedjair meakukan tirakat, setiap tanggal 1 Suro ( penanggalan Jawa ), beliau mandi dipantai Serang, Blitar selatan. Pada suatu saat, ketika melakukan ritual mandi, beliau menemukan ikan yang jumlahnya amat banyak, yang mempunyai keunikan, yatiu menyimpan anak dalam mulutnya, saat ada bahaya, dan dikeluarkan lagi saat bahaya telah lewat atau keadaan aman.

Karena keunikan ikan ini, Pak Moedjair berniat mengembangkannya di rumah, didaerah Papungan – Kanigoro, Blitar. Pak Moedjair menjaring ikan tersebut dengan udengnya ( ikat kepala ). Dengan ditemani kedua temannya, Abdullah Iskak dan Umar, beliau membawa pulang ikan tersebut kerumahya. Tapi karena habitat yang berbeda, ikan tersebut mati pada saat dimasukan ke air tawar. Hal tersebut membuat Pak Moedjair penasaran dan gigih melakukan percobaan, agar spesies ikan ini bisa hidup di air tawar.

Dengan bolak – balik Papungan – Serang yang berjarak 35 km, berjalan kaki dengan melewati hutan belantara, naik turun bukit, betul betul akses jalan yang susah, dan memakan waktu 2 hari 2 malam. Di Pantai Serang beliau mengambil ikan tersebut dan dimasukan kedalam gentong tanah liat. Beliau mencampurkan air laut dan air tawar dalam gentong. Percobaan percampuran air laut dan air tawar di lakukan secara terus menerus, dengan memperkecil jumlah air laut dan memperbesar jumlah air tawar. Ampai satu saat kedua jenis air ini bisa menyatu. Menurut Pak Ismoenir ( anak Pak Moedjair ), perjalanan bolak – balik Papungan – Serang, pada percobaan ke 11, berhasil hidup 4 ekor ikan spesies baru tersebut pada habitat air tawar. Keberhasilan tersebut terjadi di tanggal 25 Maret 1936.

Keberhasilan percobaan tersebut melegakan Pak Moedjair. 4 Ikan itu dia tangkarkan di kolam sumber air Tenggong, Desa Papungan. Awalanya hanya satu kolam dan berkembang menjadi 3 kolam. Disekitar kolam Tenggong, Pak Moedjair membangun pondok yang juga sebagai tempat tinggal untuk keluarganya. Perkembang biakan ikan spesies baru itu luar biasa cepat, maka jumlah ikan semakin banyak. Oleh Pak Moedjair, ikan spesies baru itu

diberikan secara cuma-cuma ke masyarakat sekitar Papungan. Dan dijual di sekitar Blitar dan di luar Blitar.

Penemuan ikan spesies baru ini sampai ke telinga Asisten Resident yang berada di Kediri. Asisten Residen ini juga seorang ilmuwan, ia tergoda untuk meneliti spesies hasil temuan Pak Moedjair, berdsarkan literatur dan data-data yang ada. Dia juga melakukan riset serta wawancara dengan Pak Moedjair, tentang segalanya asal muasal ikan ini. Asisten Residen ini kagum dan takjub akan usaha dan kegigihan dari usaha percobaan Pak Moedjair. Karena itu, Asisten Residen ini memberikan penghargaan kepada Pak Moedjair, pemberian nama ikan spesies baru tersebut dengan nama Pak Moedjair. Sejak saat itu, ikan spesies baru tersebut dinamakan ikan MOEDJAIR (Mujair)

Biografi Mujair
Ikan Moedjair semakin dikenal, dan masyarakt semakin banyak yang mengembang biakannya. Nama Pak Moedjairpun semakin terkenal. Dengan bantuan anak sulung beliau, Wahanan, ikan Moedjair dipasarkan ke hampir daratan seluruh Jawa Timur. Oleh pemerintah setempat, beliau diangkat sebagai Jogoboyo Desa Papungan dan mendapatkan gaji bulanan dari pemerintah daerah. Pemerintah Indonesia mengangkat beliau sebagai Mantri Perikanan. Selain itu, Pak Moedjair juga mendapatkan penghargaan EKSEKUTIP COMMITTE dari INDONESIA FISHERIES COUNCIL, atas jasanya menemukan ikan moedjair. Penghargaan tersebut diberikan di Bogor tanggal 30 Juni 1954. Sebelumnya, pada tanggal 17 Agustus 1951, KEMENTERIAN PERTANIAN atas nama Pemerintah Indonesia, memberikan penghargaan pada Pak Moedjair, waktu itu dijabat oleh Ir. Soewarto.

Selain membuat kolam ikan di Tenggong, beliau juga membuat kolam ikan di Papungan dan di Kedung ( sumber air ) desa Papungan. Di Kedung, Pak Moedjair menghabiskan hari-hari tuanya selama kurang lebih 10 tahun. Disini dia banyak dikunjungi dari masyarakat Blitar maupun luar kota Blitar, untuk menimba ilmu dan memancing ikan moedjair. Saat kesehatannya mulia menurun, beliau memutuskan tinggak di dukuh Krajan, desa Papungan, dekat perbatasan dengan desa Sekardangan. Disini beliau membuat 3 kolam ikan, sampai saat ini kolam tersebut masih ada keberadaannya.

Biografi Mujair
Tanggal 01 September 1957 beliau wafat, karena penyakit asma. Dimakamkan di pemakaman umum desa Papungan. Pada tahun 1960, atas inisiatip Departemen Perikanan Indonesia, makam beliau dipindah ke area kusus di selatan desa Papungan, yang juga berfungsi sebagai makam keluarga. Pada batu nisan beliau tertulis “ MOEDJAIR PENEMU IKAN MOEDJAIR “, lengkap dengan relief ikan moedjair, sebagai penghargaan atas jasanya. Akses jalan ke makam juga diberi nama Moedjair.

Biografi Mujair
Pada 6 April 1965 Pemerintah melalui Departemen Perikanan Darat dan Laut menganugerahkan Pak Moedjair sebagai Nelayan Pelopor. Piagamnya ditanda tangani oleh menteri perikanan, Hamzah Atmohandojo.



Signature by           
                      DAENG LIRA