Minggu, 09 Januari 2011

Cara membuat CV (curriculum Vitae).... hilangkan dosa berikut ini:

CV, Curriculum vitae, atau biasa disebut sebagai data diri yang di dalamnya tercantum biodata singkat, history pendidikan, prestasi, serta pengalaman Anda. Saat perusahaan menerima lamaran pekerjaan yang Anda kirimkan. CV menjadi hal kedua yang diintip setelah surat lamaran, mengingat CV dianggap juga sebagai rangkuman tentang kepribadian Anda.
Yah walaupun ada pribahasa tak kenal maka tak sayang, namun setidaknya CV ini merupakan wakil terkecil yang bisa membuat penilaian seseorang tertarik atau tidak kepada Anda.
Nah pertanyaan yang sering ditanyakan adalah: “Bagaimana sih membuat CV yang baik?” Jika Anda ingin diterima bekerja di perusahaan yang Anda incar. Hindari 6 dosa saat menulis CV berikut ini:
Dosa Pertama: mencantumkan semua informasi yang tak penting
Berharap membuat pimpinan perusahaan tertarik, Anda malah menjerumuskan diri sendiri dengan memasukkan aneka info tak penting seperti:
1. Foto. Jangan pernah mencantumkan foto dalam lembar yang sama di dalam CV, kecuali Anda bermaksud menjadi seorang model, artis, atau flight attendant.
2. Salary. Jangan pernah mencantumkan salary sebelum Anda mendapat panggilan kerja. Terkecuali perusahaan memintanya.
3. Informasi pribadi yang tak relevan. Misal: partai politik, tinggi dan berat badan (kecuali model/flight attendant).
4. Menyebutkan hobby yang tidak relevan dengan pekerjaan, misal bermalas-malasan dan bermain game seharian.
5. Referensi. Pada umumnya ada lembar khusus tentang referensi, sehingga tidak seharusnya Anda mencantumkan di dalam CV.
Dosa Kedua: meninggalkan lembar penting yang seharusnya dikirimkan
Di dalam info lowongan sudah jelas tercantum bahwa perusahaan meminta Anda mengirimkan CV lengkap bersama copy ijazah dan identitas diri. Namun Anda dengan penuh percaya diri mengirimkan CV dan foto saja. Anda yakin Anda akan diterima karena Anda cantik dan populer. Jangan berpikiran dangkal, cantik dan populer bukan jaminan untuk diterima kerja.
Dosa Ketiga: melebih-lebihkan kenyataan
Bahasa Inggris Anda pas-pasan, namun Anda nekat menulis bahwa Anda adalah seorang advance. Well, bersiap saja saat diwawancara dan ternyata Anda malah gugup dan diam seribu bahasa. Tulis saja apa adanya, jika memang Anda cukup merasa bisa berbahasa Inggris, cantumkan grade bahasa Inggris Anda.
Dosa Keempat: sok kreatif
Anda menulis CV dengan penuh hiasan yang menurut Anda kreatif. Bahkan Anda mencetaknya dengan format underline dan italic agar terlihat manis. Stop! Anda tidak sedang menulis sebuah puisi di blog Anda. Yang Anda tulis adalah CV. Gunakan format yang sopan dan umum. Jangan menciptakan format sendiri.
Dosa Kelima: typo
Typo atau salah ketik, adalah yang paling fatal dalam sebuah CV. Mungkin Anda menganggapnya remeh, namun typo menjadi sorotan bagi perusahaan untuk melihat bahwa Anda dapat bekerja rapi dan teliti. Satu typo saja, Anda akan gugur dari kandidat terpilih, sekalipun Anda lulus dengan cumlaude lho.
Dosa Keenam: Berbelit-belit
Anda berharap dengan membuat CV yang sangat panjang maka perusahaan menganggap Anda smart. Oh, Anda salah! Justru dengan menulis CV berbelit-belit akan membuat perusahaan bosan dan akhirnya menyingkirkan Anda dari daftar interview. Buat CV yang singkat, padat dan jelas infonya.