“Saya minta jadikan saya staf ahli Kapolri, staf ahli Jaksa Agung, atau staf ahli Ketua KPK. Saya janji dalam waktu 2 tahun Indonesia bersih. Saya tak hanya akan menangkap kakap, tapi paus dan hiu saya tangkap,” – Gayus.
Permintaan dan Janji seorang Mr Gayus tidak pernah terbersit dalam benak orang-orang waras. Pernyataan tersebut mendapatkan berbagai respon dari kalangan masyarakat. Banyak yang menolak tapi juga tidak sedikit yang ingin mencoba resep gila tersebut. Penolakan tersebut antara muncul dari Menkum HAM Patrialis Akbar yang menyatakan “Gayus ingin menjadi staf ahli Kapolri, Kejagung, dan KPK dinilai tidak mungkin”. Jaksa Agung Basrief Arief menyampaikan “Kalau staf ahli nggak bisa, itu kan struktural.” Wakil Ketua KPK, Haryono Umar berpendapat “Lah, gimana mau membersihkan, kan dia (Gayus) sebagai pelakunya,” dan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menyebutkan “permintaan Gayus itu tak mungkin terjadi”.
Jika ingin mendapatkan hasil yang luar biasa harus dilakukan dengan cara yang luar biasa. Secara peraturan tentu Mr Gayus tidak dapat diangkat menjadi staf ahli, namun masih banyak tempat yang setara seperti staf khusus. Staf khusus ini dapat diangkat dari luar pegawai negeri sipil (PNS). Resep yang ditawarkan Mr Gayus bukanlah hal yang sangat luar biasa karena hal tersebut sering digunakan dalam membasmi dunia kriminal. Sebagai contoh seorang expert hecker dalam meretas situs penting bisa dijadikan tim cyber crime sebuah institusi kepolisian, menangkap pengedar narkorba dengan menggunakan pengguna narkoba, mencari data Aids dengan korban Aids dan lain sebagainya.
Apakah republik ini terlah kehabisan orang-orang baik dan berkomitmen ? tentunya jawabanya tidak, masih banyak anak bangsa yang baik dan berkomitmen. Namun, Apakah mereka mampu mengungkap mega skandal seklas Mr Gayus ? Jawabannya tidak. Instutusi penegak hukum lumpuh di hadapan Mr Gayus. Bahkan seorang politisi besar menyebutkan “kalau kasus ini diungkap akan menggoyang republik ini.” Sehebat itukan Mr Gayus ? mendasarkan hal tersebut tidak ada salahnya menggunakan Mr Gayus sebagai martil untuk mendobrak mega skandal tersebut.
Resep Mr Gayus seperti obat Generik yang murah dan efektif. Murah karena biaya untuk menggaji seorang staf khusus hanya setara dengan Eselon IB. Sementara untuk membongkat jejak kejahatan gayus telah menghabiskan milyaran rupiah untuk membiayai tim-tim pencari fakta. Sebagai Mafioso profesional, Mr. Gayus akan memberikan keuntungan dalam efektifitas pemberantasan korupsi karena Mr telah mampu meruntuhkan pertahanan institusi pajak, peradilan, lapas, kepolisian, pengacara, Kejaksaan, Imigrasi, Pengusaha dan lain sebagainya. Dengan pengalaman yang dimiliki sebagai mafioso tentunya tidak terlalu sulit untuk membongkat mafioso lainnya.
Kompensasi prestasi atas janji gayus. Andai Mr Gayus mampu membongkar mafioso-mafioso kelas Paus dan Hiu tentunya negara perlu berterimakasih dengan memberikan keringan atau kebebasan untuk Mr. Gayus. Namun demikian jika Mr Gayus hanya NATO (No Action Talk Only) tentunya ada sanksi yang lebih berat dengan memberikan bonus hukuman seumur hidup atau hukuman mati. Hal ini penting untuk memberikan pelajaran bagi pelaku lainnya.
Pemikiran liar ini merupakan pemikiran individu dan tidak mewakili institusi.
Terima kasih
Sumber: Om Suripto Blog