Judul
buku: Jusuf Manggabarani Cahaya Bayangkara
Penulis:
Nur Iskandar
Editor:
Murizal Hamzah
Penerbit:
PT. Borneo Tribune Press
Tanggal
terbit: Februari 2011
Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah karena harus memiliki kriteria sebagai berikut:
Seorang pemimpin pasti menjadi contoh bagi setiap orang yg dipimpinnya, yg menjadi tolak ukur keteladanan seorang pemimpin adalah apakah ia memberikan contoh yg baik kepada orang yg dipimpinnya,
Apa yg ia harapkan dan katakan pada bawahannya hendaknya sudah ia lakukan terlebih dahulu.
Profil seorang pemimpin dapat terlihat dari perilaku orang-orang yg dipimpinnya dan sebaliknya,
Contohnya jika seorang pemimpin suka berbuat semena-mena pada bawahannya, maka suatu saat jika sang bawahan menjadi pemimpin, ia pun akan cenderung berbuat seperti itu jg, sebaliknya jika seorang pemimpin memiliki sifat yg rendah hati pada bawahannya, maka bawahannya itu pun cenderung memilliki sifat yg rendah hati pada orang lain,
Untuk dapat memberikan keteladanan, seorang pemimpin harus :
1, Memiliki rasa tanggung jawab
Ia tidak hanya " asal perintah " tetapi harus ikut bertanggung jawab atas apa yg dilakukan oleh anak buahnya, Saat terjadi kesalahan tindakan dalam suatu organisasi ia sering kali menjadi " tameng ".
Kesalahan yg dilakukan bawahan menjadi tanggungjawab pemimpin karena sebelum melakukan sesuatu ,bawahan
harus mendapat pelatihan ( training/coaching ) dari pemimpinnya.
2. Mengesampingkan kepentingan pribadi
Pemimpin yg baik tidak boleh bekerja hanya untuk kepentingan pribadinya, bahkan,tak jarang kepentingan pribadi itu harus dikorbankan demi kepentingan organisasi yg dipimpinnya.
3. Memiliki sikap melayani
Makin tinggi jabatan seseorang, makin banyak pula orang yg harus dipimpinnya, Artinya, semakin beragam pula kepentingan orang yg harus dipikirkan dan dilayani karena itu seorang pemimpin yg baik harus memiliki sikap rendah hati serta jiwa melayani yg lebih baik.
4. Kesetiaan memiliki nilai yg sangat tinggi
Jika seorang pemimpin mengharapkan loyalitas dari orang yg dipimpinnya, Ia pun harus terlebih dahulu memiliki kesabaran dan kesetiaan untuk memimpin, Timbal balik kesetiaan antara pimpinan dan bawahan
dapat diukur dari seberapa jauh Mereka saling memberikan dukungan saat keadaan baik ataupun buruk, Dukungan itu dapat berupa moral maupun material.
5. Kepemimpinan = intuisi + nalar
Seorang pemimpin yg baik harus memiliki keseimbangan antara intuisi (perasaan ) dan nalar ( pikiran )
Ini berarti, ia tidak memaksakan agar jalan pikirannya diterima oleh anak buahnya, namun dia jg harus mempertimbangkan pendapat mereka. Bila pendapat itu memang baik, maka ia tidak segan untuk menerimanya,
Seorang pemimpin tidak harus menjadi ” superior ”. Pemimpin yg baik juga tidak bersifat kaku dan arogan, tetapi ia memiliki karakter yg mudah dibentuk dan mau diproses melalui lingkungan
termasuk bawahannya,Jika seorang pemimpin melakukan kesalahan, dia harus berani mengakuinya dan tanpa ragu meminta maaf, walaupun dengan begitu ia harus mengorbankan harga dirinya.
6. Banyak bekerja , sedikit bicara
Banyak orang menguasai teori tetapi tidak dapat menerapkan dalam kehidupan nyata, Seorang pemimpin yg baik tidak hanya menguasai teori, tetapi jg bisa mempraktikkan itu sehingga dapat diikuti oleh bawahannya.
7. Menjadi motivator yg baik
Adakalanya orang yg dipimpin mengalami penurunan motivasi yg bisa memengaruhi Perusahaan atau organisasi .karena itu seorang pemimpin yg baik harus bisa memotivasi dan meningkatkan kembali gairah dan optimisme anak buahnya, Tidak ada istilah ” penurunan motivasi ” di kamus seorang pemimpin yg baik.
8. Bekerja sama dengan orang lain
Anak buah adalah rekan kerja dalam tim , bukan semata – mata sebagai bawahan, karena bagaimanapun seorang pemimpin tidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk anak buahnya.
Setiap orang tentu saja memiliki hasrat atau keinginan untuk menjadi atasan. Entah prosentasenya kecil ataupun besar pasti tetap ada. Sudah banyak sekali diluar sana yang memberikan tips menjadi atasan yang baik. Namun tahukah Anda ciri ciri atasan yang tidak disukai bawahan? Pada artikel ini saya akan sharing hal tersebut, tentu saja semuanya berdasarkan pengalaman saya pribadi selama menjadi bawahan. Apa saja ciri cirinya? berikut daftarnya :
1. Suka memerintah bawahan
Pemimpin seperti ini yang memang menyebalkan, tiap hari kerjanya hanya memerintah anak buahnya saja. Tapi dirinya enak-enakan cuma tunjuk sana tunjuk sini, bilang ini itu tanpa membantu sedikitpun. Lebih parahnya perintah satu belum selesai dikerjakan, eh malah ditambah lagi. Sebelkan!!
2. Menggangap dirinya paling benar
Nah klo ini namanya pemimpin yang egois, lebih mementingkan dirinya sendiri ketimbang orang banyak. Pemimpin seperti ini juga sering tidak mendengarkan saran dan kritik bawahan. Pemimpin seperti ini juga sering mengambil keputusan yang sepihak tanpa diskusi terlebih dahulu dengan bawahannya.
3. Suka mengobral janji
Kalau poin ketiga ini semua orang pasti tidak suka, bahkan anak kecilpun tak suka dengan perbuatan seperti itu. Mengobral janji biasanya digunakan demi pencitraan saja, biar pamornya tidak turun.
4. Suka mengiklankan diri sendiri
Mengiklankan diri sendiri buruk karena mencerminkan ambisi pribadi. Dan biasanya ambisi pribadi cenderung buruk. Antara lain, ambisi untuk menang, berkuasa, memonopoli proyek besar, menumpuk harta kekayaan dengan segala cara dan akhirnya korupsi serta ingin mempertahankan kekuasaannya dengan cara-cara yang tidak terpuji, antara lain money politic, mendekati pejabat dan lain lain.
Contohnya:
Mengiklankan diri yang bersifat narsis, memuji diri sendiri, menyebut prestasi dirinya sendiri.
5. Tidak percaya dengan pekerjaan bawahan
Atasan seperti ini cenderung memeriksa pekerjaan bawahannya, sekecil apapun perintahnya selalu diperiksa. Lebih lebih selalu berkomentar buruk terhadap pekerjaan bawahan tanpa mengingat keberhasilan yang pernah dicapai bawahannya.
6. Pelit pujian
Pemimpin yang pelit pujian juga tidak disukai bawahannya, bahkan keberhasilan bawahan sebesar apapun dia anggap biasa. Lebih parahnya lagi jika keberhasilan bawahannya diakui sebagai kenerhasilan dirinya sendiri.
Pujian itu perlu untuk penyemangat, bahkan anak SD yang berhasil mengerjakan dipapan tulis hanya dikasih pujian berupa tepuk tangan saja senangnya bukan main.
7. Tidak tanggung jawab
Jika atasan selalu menyerahkan tugas pada bawahan, padahal seharusnya pekerjaan tersebut dikerjakan olehnya, itu membuktikan bahwa atasan sperti ini bukanlah pemimpin yang baik. Pemimpin yang benar akan bertanggung jawab dengan pekerjaannya, bukan malah menyuruh bawahan untuk menyelesaikannya
8. Memiliki jejak rekam yang buruk
Atasan yang memiliki jejak rekam atau track record yang buruk juga tidak disenangi oleh bawahan. Bawahan seperti ini akan malu memiliki pemimpin seperti ini, apalagi orang-orang dilingkup kerjanya tahu akan rekam jejak pemimpinnya.
Dampak yang akan ditimbulkan dari pemimpin yang tidak disukai bawahan diantaranya yaitu :
Suasana tidak kondusif dalam bekerja.
Saling lempar pekerjaan.
Tidak ada kepercayaan.
Pekerjaan sering terlambat.
Target tidak sesuai harapan.
Ciri dan dampak pemimpin yang tidak disukai bawahan diatas hanyalah semata-mata pengalaman pribadi saya. Mohon maaf jika terdapat kata-kata yang salah, saya hanyalah manusia biasa yang ingin berbagi pengalaman.
Daftar Pustaka
http://hasyimibrahim.wordpress.com
http://www.mail-archive.com
http://digilib.itb.ac.id
Signature by
DAENG LIRA |