Senin, 24 Januari 2011

Tip membuat / merekam video

How to make a cool “video lebaran shot” for the dumb, bisa dikatakan begitu,  hahaha 
Sebetulnya, dijaman ini setiap orang adalah fotografer dan videografer. Apapun profesi mereka dalam keseharian. Membuat foto atau video shot makin mudah dilakukan siapapun. Bisa pakai alat yg paling sederhana yakni HP, hingga peralatan serius lainnya yakni kamera.
Sayangnya, biarpun alatnya melimpah disana sini, ternyata tidak semua org tahu bagaimana membuat gam
bar yg bagus, paling engga enak dilihat mata dan bisa menjadi gambar kenangan terbaik sepanjang hayat.
Ini adalah tips paling sederhana bagaimana membuat video , acara bersama keluarga dan teman. Tips ini bisa juga dipraktekan untuk membuat foto karena dasar berpikirnya hampir sama.
Bedanya, video adalah gambar bergerak (motion pics), sedangkan foto adalah gambar diam atau still pics. Sebagai gambar bergerak tentu saja video mempunyai satu ciri khas yg beda dengan foto, yakni  jika membuat kesalahan saat RECORDING maka semua kesalahan seorang amatiran akan terlihat jelas disana.   Tips ini telah ditularkan kepada banyak freelance TV atau news cameraman didalam ruang kelas,  karena terbukti efektif, saya yakin inipun mudah dipelajari oleh kalian yg membaca sekarang.
 
Sekarang, pilihlah sebuah aktifitas disekitar rumah untuk latihan misal orang yg bekerja memasak didapur. Jangan cari obyek yg diam (menonton TV misal), carilah yg mempunyai sebuah aktifitas fisik disebuah tempat. Nyalakan peralatan kamera video itu dan ambil jarak secukupnya.
  
Ingat, jangan malas bergeser.
Cameraman yg buruk adalah dia yg malas berpindah tempat. Bergeraklah, geser posisi badan kearah tembakan video yg paling bersih tanpa halangan
apapun, jangan terlalu jauh dan jangan terlalu dekat. Jangan malas berpindah tempat. Jika framing tertutup manusia lain, maka segera geser badan agar angle shot (tembakan lensa) tidak terhalang manusia lain atau benda.   Usahakan jangan bergeser ketika camera masih RECORD on. Matikan rekaman dulu baru geser posisi, setelah diam baru rekam kembali, begitu seterusnya. Jika terpaksa masih RECORD sambil bergeser maka pastikan bahwa ada kejadian yg bagus didepan mata dan perlu direkam.
 
Jangan salah berdiri.
Posisi berdiri cameraman itu penting. Cameraman yg baik adalah dia yg
paham sedang merekam kejadian apa? Misal acara lebaran dan sungkeman. Dia sudah tau jika habis shalat ied, lalu kedalam rumah sungkeman, kemudian makan bersama dstnya. Susunan acara yg dia ketahui dan karakter acara tsb membuatnya dia paham harus berdiri diposisi angle-shot terbaik. Salah berdiri juga membuat frame kosong menganga sia sia. Sisi bagian atas kepala sangaaaaat lebar sedangkan manusianya justru keliatan kecil. Kesalahan framing sia sia spt ini tampak jelek secara visual karena manusia dan event yg seharusnya terlihat jelas malahan menjadi minim.
 
Ambil shot minimal 10 detik.
Ini habit amatir yg paling sering terjadi dimana mana dan cukup menjengkelkan.

Yakni, ketika merekam video, mereka cuma merekam 3 detik, lalu off record. Kemudian sekali lagi, ON merekam, cuma 3 detik kemudian off record lagi. Mata manusia sesungguhnya hanya mampu menyimak sebuah tayangan jika itu melebihi 6 detik. Hitungan 10 detik adalah hitungan paling masuk akal apalagi jika video ini nantinya akan diedit. Jika cuma merekam 3 detik, dijamin mata akan pusing. Adakalanya merekam lebih dari 10 detik karena didepan mata muncul peristiwa bagus yg bisa menghabiskan waktu hingga 30 detik, yaa gakpapa teruskan saja. Namun jangan lebih dari 1 menit untuk satu adegan yg sama karena membuat kebosanan.
 
Jangan ayunkan tangan ke atas-bawah atau kiri-kanan.
Kebiasaan amatir adalah mengayunkan video keatas dan kebawah (tilting up and down), lalu diayun kiri dan kanan (panning left and right). Ini tidak baik dan
bikin pusing mata yg melihat. Cobalah memaksa tangan agar diam mengambil gambar 10 detik TANPA digerakan kearah manapun.
Tangan gatel main zoom.
Amatir yg buruk adalah dia yg suka memainkan tuas zoom seenaknya. Gambar bergerak liar in and out tanpa terkendali.  Mata pusing pusing melihat
video spt ini. Jika ambil gambar, maka jari tangan tidak usah menyentuh tuas zoom. Paksa diri sendiri mengambil gambar 10 detik TANPA memainkan tuas zoom. Gambar yg tenang adalah gambar yg enak disimak pemirsanya.
Framing pilih yang pas.
Kelemahan soal framing adalah paling banyak terjadi. Kesalahan yg kerap terjadi adalah, merekam gambar kejauhan shg membuat obyeknya kecil semua seperti manusia liliput. Kesalahan lainnya adalah, merekam terlalu dekat shg semua kepala manusia terpotong. Ambil jarak yg pas, jangan kejauhan dan jangan terlalu dekat. Secara gampang, cobalah liat dijendela bidik video itu, buatlah semua manusia terlihat pas frame dari kepala hingga ke kaki, atau pilihan kedua yakni pas dari kepala hingga kepinggang saja. Sekali kali boleh mendekat ke obyeknya agar didapat gambar yg lebih jelas dan besar. (Framing bisa dipilih atas 3 opsi yakni wide shot, medium shot, dan close up. Ada baiknya jangan memainkan opsi zoom spt yg telah disebutkan diatas jika nantinya malah membuat org pusing).
 
Jangan miring kayak gempa bumi dong.
Waaaa… ini paling sering dilakukan amatir. Mereka merekam gambar selama
60 menit (1 kaset) isinya miring semua. Dunia ajaib mendadak miring, gak ada dunia yg lempeng dan rata hehehe. Karena itu cobalah lihat baik baik jendela bidik video (view finder) sebelum mulai merekam, lihat dan paskan jangan sampai terlihat miring, setelah terlihat bagus maka mulailah menekan tombol RECORD ON. Sekali kali jika mau bikin shot narsis kayak MTV dengan miring sana sini bolehlaaaah, asal jangan satu kaset semuanya miring gak karuan hehehe. 

Cahaya cukup terang.

Jangan segan mencari lokasi yg penuh cahaya melimpah. Sinar yg kuat dan
melimpah akan membuat gambar tajam dan warna lebih solid. Jika dirasakan
terlalu gelap, misal sore hari didalam rumah, segera nyalakan lampu agar lebih
terang. Kalau perlu malahan beli lampu khusus agar hasil gambar lebih bagus.
Selain itu, hindari merekam video berhadapan dengan cahaya dari jendela karena bisa membuat obyek gelap (siluet). Posisi berdiri obyek dan
cameraman harus selaras dengan datangnya cahaya yakni dari depan obyek, bukan punggungnya.

Audio penting lho….
Ini video coy, harus ada suaranya dong. Makanya ketika tombol RECORD ditekan ON, dengarkan baik baik obyek kamu bicara apa. Jangan putuskan ditengah kalimat tanggung. Selain itu, saat recording, jangan biarkan ada sumber suara lain yg bersuara super kencang misal ada TV yg disetel keras. Coba kecilkan TV tsb agar suara orang yg berbicara disekitar kamera dapat terekam dengan baik (jika bisa begitu).
 
Efisien dengan kaset
Tidak ada gunanya merekam peristiwa lebaran hingga 3 kaset, 60 menit x 3 kaset. Satu event cukup habis 1 kaset saja. Apalagi jika nanti diedit kedalam PC dan di burn ke CD, durasi waktu 40 menit itu sudah lebih dari cukup untuk sebuah event keluarga dihari lebaran.


Yup cukup itu saja.
Semoga video buatanmu ini lebih bagus dari  sebelumnya, dan yg menonton video bikinan kalian tidak pusing 7 keliling spt yang lalu.