Indonesia ini sudah sangat di pengaruhi oleh Sandiwara yang ada di sinetron dan atau film.
Masyarakatnya sangat terharu dan membela mati2an tokoh2 Protagonis dan sangat membenci pemeran Antagonis.
Mereka tidak memahami bahwa peran tersebut adalah skenario dari sebuah sandiwara.
Dalam kehidupannya sehari2 pemeran baik Protagonis maupun Antagonis belum tentu seperti apa yang dia tampilkan di layar kaca. Bisa saja memang sesuai antara apa yg perankan dengan kehidupannya, dan bisa saja malah kebalikan dari peran tersebut.
Ketika antagonis masih dalam bentuk raw material/bahan baku memang
namanya antagonis, tetapi setelah raw tersebut masuk ke pabrik dan
diolah dengan benar maka berganti namalah ia menjadi ANTANGIN .... yg
pada akhirnya membuat kita lega dan akan mengatakan BABLAS ANGINE.
Namun Ketika kita yg katanya mendukung dan sangat mengapresiasi peran Protagonis .... setelah drama/sandiwara/sinetron/film .... berakhir dan kembali ke semula kehidupan nyata seperti terbangun dari mimpi mereka dengan rasa gembira nan menyesali mimpi2nya ... berteriak dengan seyuman : COK ... DIANCOOOOOKKKKK ..... ternyata dikadalin (lu kira cicak apa ?)
Sumber: Facebook
Namun Ketika kita yg katanya mendukung dan sangat mengapresiasi peran Protagonis .... setelah drama/sandiwara/sinetron/film .... berakhir dan kembali ke semula kehidupan nyata seperti terbangun dari mimpi mereka dengan rasa gembira nan menyesali mimpi2nya ... berteriak dengan seyuman : COK ... DIANCOOOOOKKKKK ..... ternyata dikadalin (lu kira cicak apa ?)
Sumber: Facebook
Signature by
DAENG LIRA |