Senin, 15 Juli 2013

Metana - Lebih Berbahaya daripada CO2
Ketika para pemimpin dunia berusaha mengimplementasikan solusi dalam memerangi perubahan iklim, efeknya terus meningkat dan lebih intensif dengan sering terjadinya badai, banjir, kekeringan, hawa panas, angin ribut, dan yang lainnya. Informasi terakhir yang paling hangat membuktikan bahwa gas metana mempunyai efek pemanasan 25 kali lebih kuat dalam menyebabkan pemanasan global dibandingkan CO2. Perhitungan ini berdasarkan rata-rata dari efek pemanasan metana selama 100 tahun. Akan tetapi, setelah 1 dekade, gas metana sulit dilacak dan hampir menghilang setelah 20 tahun, dengan demikian secara dramatis akan menghabiskan rata-rata 1 abad untuk mengurangi dampaknya. Dan karena kita tidak mempunyai waktu 100 tahun untuk mengurangi efek gas rumah kaca kita maka perhitungan terbaru menunjukkan bahwa selama periode 20 tahun efek pemanasan metana menjadi 72 kali lebih kuat. Emisi gas metana berasal dari alam seperti lautan, lapisan es permanen, tanah-tanah yang gembur, serta berasal dari aktivitas manusia. Metana yang dihasilkan akibat aktivitas manusia merupakan salah satu penyumbang metana yang terbesar yang khususnya berasal dari pembakaran tanaman organik (pembakaran tumbuhan untuk membuka lahan dan pemanfaatan lahan) serta industri peternakan. Metana dari sektor industri pertambangan batu bara, kilang minyak, dan kebocoran saluran pipa gas dapat diminimalkan melalui perubahan dan kemajuan teknologi. Akan tetapi metana dari industri peternakan merupakan penyumbang emisi terburuk dan terbesar dari aktivitas manusia. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Kirk Smith, Profesor Kesehatan Lingkungan Global di Universitas Kalifornia, Berkley, “Kita semua terlibat sebagai kontributor, kita semua yang memakan daging dan meminum susu harus mengakui hal ini." Untunglah, mengurangi tingkat gas metana adalah sesuatu yang dapat kita kendalikan sekarang dengan cara mengurangi konsumsi daging dan produk-produk yang terbuat dari susu. Professor Smith memverifikasi kembali dan menyatakan: "Perbaikan yang paling cepat adalah mengurangi konsumsi daging." Akhir-akhir ini, pemerintah di seluruh dunia lebih fokus dalam kebijakan untuk mengurangi emisi CO2; akan tetapi, informasi terakhir mengenai metana harus membuat pemerintah lebih fokus terhadap kebijakan untuk mengurangi metana. Dr. Smith menambahkan, “Metana merupakan gas kedua dalam efek rumah kaca, akan tetapi gas ini menjadi ancaman yang paling berbahaya." Dia menjelaskannya sebagai gas tersembunyi yang berbahaya; yang bukan hanya menambah efek rumah kaca tetapi juga membuat rusaknya ozon yang dapat merusak kesehatan manusia. Apabila gas metana tingkat tinggi mengurangi kadar oksigen di dalam atmosfer di bawah 19,5% maka akan menyebabkan sesak nafas. Kadar yang bertambah juga dapat menyebabkan kebakaran tingkat tinggi dan ledakan apabila bercampur dengan udara. Dr. Kirk Smith percaya bahwa para ahli iklim harus lebih menitikberatkan terhadap akibat yang menakutkan dari metana. “Tentu saja kita harus berhadapan dengan CO2, tetapi apabila kita ingin mendapatkan hasil untuk mengatasi iklim dalam 20 tahun ke depan, kita harus memulainya dengan gas rumah kaca yang mempunyai siklus lebih pendek dan terpenting, yaitu metana." Penduduk dunia harus menaruh perhatian terhadap saran ini dan melaksanakan pengurangan metana sebagai prioritas yang paling utama dengan beralih ke pola makan tanpa daging di garis depan sebagai strategi untuk mengurangi semua gas rumah kaca. Dr.Smith menambahkan, “Satu-satunya sumber metana yang terbesar yang disebabkan oleh manusia adalah peternakan." Mengurangi tingkat metana secara global juga dapat memperpanjang waktu kita untuk transisi ke penerapan energi berkelanjutan. Singkatnya, para ahli sekarang memberitahu kita bahwa metana mempunyai efek pemanasan beberapa kali lebih kuat dalam menyebabkan pemanasan di planet ini dibandingkan dengan CO2 dan kita harus segera mengurangi emisi metana kita secara drastis demi kepentingan bumi dan seluruh penghuninya. Cara yang paling cepat dan efektif untuk menguranginya adalah dengan menjalani pola makan non-hewani atau vegan. Dan ini dapat dilakukan oleh semua orang. Referensi: http://www.theage.com.au/opinion/the-missing-link-in-the-garnaut-report-20080709-3cjh.html?page=-1 http://en.wikipedia.org/wiki/Methane