Kamis, 22 Agustus 2013

STRATEGI BISNIS KEPERAWANAN

Melanjutkan broadcast BBM, Status di media sosial saya tentang keperawanan calon siswa sekolah yang menjadi trending topik .

Setelah saya merenung muncul sifat kritik saya terhadap masalah tersebut, kenapa ini menjadi pemberitaan yg hangat akhir akhir ini, bukankah yg demikian sudah lama terjadi ?, jangan jangan ini hanya sebuah trik dan strategi dalam suatu bisnis ... entahlah .. mungkin bisnis lendir kali ya ? (semoga saya salah).

Teringat akan Persik yg berhasil mendapatkan keperawanannya kembali setelah Operasi Selaput dara (konon kabarnya di Singapura) .... hehehehehe

SERTIFIKASI KEPERAWANAN
Inilah yg menggelitik saya soal keperawanan, sertifikasi tersebut di gelunturkan disaat peluncuran film PACAR HANTU PERAWAN, masih ingat kan ? Inilah yg saya anggap suatu strategi bagaimana meningkatkan penjualan.


Bagi pengusaha kreatif, test keperawanan bisa dijadikan lahan bisnis baru. Paling tidak ada tiga jenis usaha yang berkaitan dengan test keperawanan.

Pertama, pengusaha bisa berperan sebagai mitra dalam penguji keperawanan siswi. Di sini pengusaha akan memberikan sertifikat lulus uji keperawanan sekaligis menyediakan jasa laminatingnya. Jika uji keperawanan itu harus dijalani setiap awal tahun ajaran, maka satu siswi akan diuji sebanyak tiga kali selama ia masih berstatus pelajar. Berapa juta siswi sekolah menengah di Indonesia. Angka tersebut kemudian dikali tiga. Jika sati kali test dihargai Rp. 50.000 saja, bisa dibayangkan berapa .

Kedua, pengusaha bisa membuka klinik operasi selaput dara. Untuk bahan baku selaput dara bisa diimpor dari luar negeri, tentunya selaput dara buatan China harganya jauh lebih murah ketimbang buatan Eropa. Bagi siswi yang selapu daranya tentu saja akan bersedia menjadi kliennya.

Ketiga, pengusaha bisa menjadi agen dari kinik operasi selaput dara baik yang berlokasi di dalam dan di luar negeri. Tentu saja tawaran ini bisa dilengkapi dengan paket wisata. Hal ini akan sekaligus mendorong industri pariwisata dalam dan luar negeri.

Keempat, pengusaha bisa membuka biro jodoh khusus bagi lelaki pemburu perawan. Paling tidak dengan adanya boro jodoh seperti ini kasus yang dialami Aceng Fikri tidak akan terulang lagi.

Tentu saja sebagai langkah awal pengusaha harus melobi DPR agar membuat undang-undang keperawanan. Karenanya pengusaha harus menyediakan dana kepada anggota dewan bila mereka mau studi banding ke luar negeri.

Untuk melobi tentunya pengusaha harus memilah fraksi mana yang cenderung mendukung, dan mana yang menolak. Beruntung, pengusaha tidak perlu repot-repot mencermati karena menurut Kompas,com salah seorang anggota Fraksi PKS DPRD Kendal Budiono mendukung gagasan test keperawan ini.

“Asal tidak dipublikasikan dan hanya untuk kalangan sendiri, saya kira wacana untuk tes keperawanan siswi bisa dilakukan, seperti kita melakukan tes darah. Kalau yang bersangkutan mengidap penyakit AIDS, hanya petugas dan orang itu yang tahu,” kata Budi, Selasa (20/8/2013).

Jika kebijakan test keperawanan ini jadi dilaksanakan, semoga saja di kemudian ahari tidak ada berita penangkapan presiden partai tertentu yang ditangkap tangan KPK karena menerima suap dari pengusaha importir selaput dara.